Kamis, 21 Agustus 2025

[Riyadhush Shalihin] 54 - "Kejujuran itu Ketenangan"

 54 - "Kejujuran itu Ketenangan"  

Ustadz Tarzakariya Amir, Lc. حفظه الله تعالى

*Hari: Jumat, 22 Agustus 2025 / 28  Shafar 1447H* 



55. diriwayatkan dari Al-Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma, cucu Rasulullah ﷺ. Beliau berkata:

حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ: دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ، وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

Aku hafal dari Rasulullah ﷺ: Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kebenaran itu menenangkan, dan dusta itu menimbulkan keraguan.”
(HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad; dinyatakan hasan shahih oleh At-Tirmidzi)


Note : Jadi bila kila meragu-ragukan sesuatu, baiklah kita tinggalkan saja dan beralih pada yang tidak meragu ragukan, misalnya sesuatu yang belum terang hukumnya yakni samar-samar atau syubhat, maka baiklah engkau tinggalkan saja. 


Syarah Hadist 

  • Al Hasan adalah cucu Rasulullah ﷺ:
  • Keyakinan tidak bisa menggeser keraguan
  • Yakin ada 2 : 

  1. Dugaan yang kuat

  2. Yakin itu sendiri 


  • Disebut ragu jika antara yakin dan bimbang berkadar sama
  • Jika ada keraguan, maka lakukan istikharah

  • Hadits An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ، وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا أُمُورٌ مُشْتَبِهَاتٌ لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ...

“Sesungguhnya yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya ada perkara syubhat (samar), yang tidak banyak diketahui oleh manusia. Maka barang siapa menjaga diri dari syubhat, sungguh ia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Dan barang siapa terjerumus dalam syubhat, maka ia akan terjerumus ke dalam yang haram...”

(HR. Bukhari dan Muslim)

  • Biasanya orang memanfaatkan suatu yang syubhat untuk pembenaran dari suatu yang haram
  • Suatu dikatakan yakin , ketika keyakinan lebih besar dari ketidakyakinannya
  • Kejujuran itu tuma’ninah. Jujur adalah selaras antara hati, lisan, perbuatan. membawa ketenangan , ketentraman
  • Tidak akan tenang orang yang tidak jujur, dunia dan akhirat 

  • Sabda Rasulullah ﷺ:

“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga. Seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha menjaga kejujuran, hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang sangat jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kefasikan, dan kefasikan membawa kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta, hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”

(HR. Bukhari dan Muslim)



Faedah hadist 

  1. Perhatian para sahabat Nabi  terhadap ilmu dan sunnah

Berkaitan dengan ucapan cucu Nabi  ﷺ bahwa beliau memperhatikan apa2 yang Rasulullah ucapkan, dan para sahabat memiliki kecondongan terhadap ilmu

  1. Termasuk perkara yang wajib di perhatikan adalah bahwa seseorang harus memiliki sifat Wara’ atau menjaga diri dari terutama perkara2 yang syubhat. Tinggalkan dari suatu yang meragukan

  2. Hanya orang2 yang istiqamah yang bisa menghindari syubhat

  3. Kembali kepada hati apabila kita ragu 

Ilmu Al quran bisa diterima oleh wadah yang bersih , yaitu hati 



Tambahan Makna hadits ini:

  • Hati seorang mukmin itu peka. Jika ada sesuatu yang membuatnya ragu atau gelisah, maka sebaiknya ia tinggalkan.

  • Kebenaran selalu membawa ketenangan batin, sementara kebohongan dan perkara syubhat justru menimbulkan was-was, kegelisahan, dan keraguan.

  • Hadits ini menjadi kaidah penting dalam menjaga hati dan amal agar selalu berada di jalan yang bersih dan diridhai Allah.

Lengkapnya bisa di dengarkan di SINI 



Selasa, 05 Agustus 2025

[Kajian Tematik] Mensyukuri Nikmat Islam - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A.


Allah azza wa jalla telah memberikan kepada kita nikmat yang lebih istimewa daripada kekayaan yaitu  nikmat Islam karena nikmat Islam itu diberikan oleh Allah hanya kepada orang-orang yang dicintainya,  adapun nikmat kekayaan maka diberikan oleh Allah kepada siapa saja


Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari sahabat Nabi sallallahu alaihi wasallam yang biasa dikenal dengan Ibnu Mas'ud.

 اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ

”Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang tidak dicintai, namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang dicintai-Nya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama, berarti Allah mencintainya.” (HR  Ahmad).

Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ

“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

  • Salman al-Farisi, awalnya beliau dan ayahnya adalah majusi penyembah api tapi beliau tidak mendapatkan ketenangan batin tidak mendapatkan ketentraman sehingga mencari hidayah sampai ketemu agama Nasrani sampai terakhir ketemu dengan ajaran Islam. Melakukan perjalanan ribuan kilometer sekitar 3.000-an km untuk mencari agama Islam


  • Paman Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam yang dikenal dengan julukan Abu Thalib,  jasanya besar terhadap Islam,  beliau yang merawat Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam begitu kakeknya meninggal dunia dan Abu Thalib itu punya anak banyak. 

Abu Thalib termasuk orang yang miskin. Akan tetapi Abu Thalib merawat Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam bahkan lebih mementingkan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dibandingkan anak-anaknya.  Ketika Nabi sallallahu alaihi wasallam memulai dakwah,  Abu Thalib berusaha untuk melindungi Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dengan kedudukan yang beliau miliki. Akan tetapi ternyata dengan kemahabijaksanaannya Allah menakdirkan Abu Thalib sampai wafatnya tidak beragama Islam padahal jasanya begitu besar kepada Islam


  • Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 36


 اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ اَنَّ لَهُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا وَّمِثْلَهٗ مَعَهٗ لِيَفْتَدُوْا بِهٖ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

 Sesungguhnya orang-orang yang kafir, seandainya mereka memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu (lagi) untuk menebus diri mereka dari azab pada hari Kiamat, niscaya semua (tebusan) itu tidak akan diterima dari mereka. Mereka (tetap) mendapat azab yang pedih.

  • Hadits Shahih Muslim No. 5021

حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

“Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Banani dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Orang termewah sedunia yang termasuk penghuni neraka didatangkan pada hari kiamat lalu dicelupkan sekali ke neraka, setelah itu dikatakan padanya: 'Wahai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kebaikan sedikit pun, apa kau pernah merasakan kenikmatan sedikit pun? ' ia menjawab: 'Tidak, demi Allah, wahai Rabb.' Kemudian orang paling sengsara didunia yang termasuk penghuni surga didatangkan kemudian ditempatkan di surga sebentar, setelah itu dikatakan padanya: 'Hai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kesengsaraan sedikit pun, apa kau pernah merasa sengsara sedikit pun? ' ia menjawab: 'Tidak, demi Allah, wahai Rabb, aku tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan pun'."

  • Jadi ketika kita dapat nikmat Islam , maka harus disyukuri


  • Cara mensyukuri nikmat islam

  1. Syukuri   

Salah satu tandanya kita mensyukuri nikmat Islam adalah kita merasa bahagia dengan dengan keislaman kita. Kita merasa bahagia merasa senang merasa bergembira dengan nikmat tersebut

 Al-Qur'an surah Yunus ayat 58

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ۝٥٨

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”


Jangan minder dengan keislaman , karena islam agama yang sempurna . Salah satu tanda kesempurnaannya adalah bahwa  seluruh aspek kehidupan manusia di atur sempurna, cara buang hajat, cara masuk rumah dan sebagainya .

Islam mengatur bukan hanya urusan hablum minallah, tapi juga hablum minannas 

 

  1. Pelajari

Ajaran agama ini harus dipelajari dan itu hukumnya wajib 

kata Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan  kata Syekh Albani hadis ini shahih:


طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ


"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."


Belajar ilmu agama hukumnya wajib bagi setiap orang Islam laki-laki maupun perempuan dan ilmu agama Islam itu luas.  

Mulai dari yang paling penting , akidah tentang rukun iman,  iman kita kepada Allah,  kepada malaikat, rasul , hari akhir, dan  kepada takdir

Setelah itu mempelajari hukum terkait ibadah yang fardu ain , misalnya thaharah, shalat, yang sesuai tuntunan Rasulullah 


kebutuhan kita terhadap ilmu agama lebih penting dari kebutuhan kita terhadap makan dan minum karena lebih banyak dibutuhkan, sejak kita bangun tidur, harus berdoa, dan ini butuh ilmu , lalu semua dzikir yang kita lakukan dalam keseharian butuh ilmu 


3. Amalkan


Mempelajari ilmu agama adalah sarana untuk mencapai kepada tujuan, yaitu beramal. 

Mengamalkan itu berat, namun untuk dapat dinikmati maka dilaksanakan secara bertahap 

Setiap mendapat satu ilmu, amalkan, begitu seterusnya. 


Pesan dari Nabi sallallahu alaihi wasallam apa kata beliau sallallahu alaihi wasallam dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

Telah menceritakan kepada kami Abu Mush'ab dari Muhriz bin Harun dari Abdurrahman Al A'raj dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Segeralah beramal (sebelum kedatangan tujuh hal, tidaklah kalian menunggu selain kefakiran yang membuat lupa, kekayaan yang melampaui batas, penyakit yang merusak, masa tua yang menguruskan, kematian yang menyergap tiba-tiba, Dajjal, seburuk-buruk hal gaib yang dinanti-nanti, kiamat dan kiamat itu sangat membawa petaka dan sangat pahit." 


Beramal ketika datang ujian dan cobaan,  efeknya bisa terkena fitnah , tidak sedikit orang yang pagi harinya masih mukmin sore harinya sudah kafir atau sebaliknya sore harinya masih mukmin pagi harinya sudah kafir , karena dia menjajakan keimanannya dengan dunia




Resume dari kajian yang diambil di SINI 

Senin, 04 Agustus 2025

Kajian Tematik - DUA RAHASIA - Ustadz Abdullah Zein

 DUA RAHASIA  



  1. Amal Rahasia 

  2. Dosa Rahasia


Amal Rahasia 

  • Amal Shaleh yang kita lakukan dan orang lain tidak tahu

  • Tidak bisa dilakukan sembarang orang , orang munafik tidak mungkin melakukan, karena orang munafik melakukan amal untuk dilihat orang lain

QS An Nisa 142

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ ۝١٤٢

Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali.

  • Amal Rahasia ini hanya bisa dilakukan oleh orang2 beriman


Jenis Amal Rahasia 

  1. Amal Rahasia yang tempatnya di hati → Niat, ikhlas, jujur, sabar, tawakal, khusyuk

Jika kita lakukan, maka rahasiakan 


  1. Amal Rahasia yang dilakukan anggota tubuh → Amal ini bisa dilihat oleh orang lain, misal sadakah , shalat sunnah 

→ Amalan ini dilakukan anggota tubuh dan bisa dilihat orang lain, namun rahasiakan, sehingga ibadah tersebut tetap menjadi rahasia 

Namun ada juga amal yang tdk bisa disembunyikan, misalnya shalat berjamaah, qurban , adzan. Namun jika bisa dirahasiakan, maka rahasiakan. Karena amal yang rahasia biasanya lebih ikhlas

Namun boleh menampakkan amal, dengan niat memberi motivasi

dalil  QS Al Baqarah 271


اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝٢٧١

Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.


Namun jika kita takut akan timbul Riya dalam diri kita, maka sebaiknya, sembunyikan




Dosa Rahasia 


→ Dosa yang kita lakukan dan orang lain tidak tahu

→ Jenis dosa rahasia ini terbagi 2


  1. Dosa rahasia yang tempatnya dalam hati : Riya, sombong, 

  2. Dosa yang dilakukan anggota tubuh yang kita rahasiakan → Zina mata , zina lisan, pedagang yang mengurangi timbangan, 


→ Karena dosa ini jelek, maka jangan dilakukan , jangan di tampakkan kepada Allah

→ Dosa rahasia bisa membuat orang suul khatimah

Hadist Imam Bukhari Muslim : Ada manusia yang kelihatan seperti calon penghuni syurga, tapi padahal sebetulnya dia adalah penghuni neraka padahal dia tinggal sejengkal menuju syurga


Dosa rahasia akan menghapuskan pahala 


Dalam Sunan Ibnu Majah dari riwayat Tsauban secara marfu’ ;

(لأعلمن أقواما من أمتي يأتون يوم القيامة بحسنات أمثال جبال تهامة بيضا . فيجعلها الله عز و جل هباء منثورا) . قال ثوبان :  يا رسول الله صفهم لنا جلهم لنا أن لا نكون منهم ونحن لانعلم . قال ( أما إنهم إخوانكم ومن جلدتكم . ويأخذون من الليل كما تأخذون ولكنهم أقوام إذا خلوا بمحارم الله انتهكوها )

Artinya ; “Saya sungguh mengetahui suatu kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat kelak dengan membawa pahala kebaikan seperti gunung-gunung Tihamah yang putih, namun Allah ‘Azza wa Jalla menjadikannya laksana debu yang beterbangan”. Tsauban bertanya; “Wahai Rasulullah, sebutkan kami ciri-ciri mereka agar kami tidak termasuk dalam golongan mereka sedangkan kami mengetahui akibatnya”. Beliau bersabda; “Mereka adalah saudara-saudara kalian, dan dari bangsa kalian. Mereka mengerjakan ibadah malam sebagaimana kalian beribadah malam, akan tetapi mereka adalah suatu kaum yang apabila dalam keadaan menyendiri, mereka melakukan hal-hal yang diharamkan Allah ta’ala”


Senin, 21 Juli 2025

[Tadabbur Qur'an] Surat Hud – Yakin, Teguh dan Sabar - Ustadz Abu Bakar Al Akhdhory,

 📚 Pembahasan Kitab - TADABBUR QURAN  




Surat Hud  – Yakin, Teguh dan Sabar

22 Juli 2025

Ustadz Abu Bakar Al Akhdhory, Lc., M.Pd

Halama 77


  • Surat Makiyyah , jumlah ayat 123

  • Dinamakan Surat Hud, karena pengulangan penyebutan nama Nabi Hud dalam surat ini sebanyak 5 kali dan Kisah Nabi Hud yang panjang 

  • Keutamaan : Surat ini yang membuat Rasulullah ﷺ  beruban selain surat Al Waqiyah, Al Mursalat, An Naba dan Idza syamsu kuwwirat

Hadits :

 قَالَ أَبُو بَكْرٍ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ شِبْتَ!
فَقَالَ: شَيَّبَتْنِي هُودٌ وَالْوَاقِعَةُ، وَالْمُرْسَلَاتُ، وَعَمَّ يَتَسَاءَلُونَ، وَإِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ

Abu Bakar berkata: “Wahai Rasulullah ﷺ, rambutmu telah beruban!”
Beliau menjawab: “Yang membuatku beruban adalah (surat) Hud, Al-Waqi’ah, Al-Mursalat, ‘Amma Yatasa’alun (An-Naba’), dan Idza asy-Syamsu Kuwwirat (At-Takwir).”  HR. At-Tirmidzi (no. 3297), hasan


  • Diawali dengan perintah untuk beribadah kepada Allah 

QS. Hūd (11): 2

أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّا ٱللَّهَۚ إِنَّنِي لَكُم مِّنۡهُ نَذِيرٞ وَبَشِيرٞ

"Janganlah kamu menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira dari-Nya untukmu."

  • Diakhiri juga dengan perintah beribadah kepada Allah

QS. Hūd (11): 123

وَلِلَّهِ غَيۡبُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ يُرۡجَعُ ٱلۡأَمۡرُ كُلُّهُۥ فَٱعۡبُدۡهُ وَتَوَكَّلۡ عَلَيۡهِۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعۡمَلُونَ

"Dan hanya milik Allah-lah segala yang ghaib di langit dan di bumi. Dan kepada-Nya lah dikembalikan semua urusan. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan."

  • Pembahasan Utama adalah keseimbangan dalam beribadah


Tema-tema Surat Hud

  1. Ajaran Tauhid 

  2. Sikap dari para utusan Allah saat menghadapi pendustaan, ancaman, ejekan, gangguan. Dan bagaimana mereka menghadapi dengan penuh keyakinan, kekokohan dan kesabaran

  3. Penetapan kenabian Muhammad ﷺ  dan kebenaran dakwahnya, dan informasi kisah2 umat terdahulu 

  4. Wasiat Allah kepada para Nabi dan umat dalam menghadapi kondisi2 berat 

  1. Istiqomah 

QS. Hūd (11): 112

فَٱسۡتَقِمۡ كَمَآ أُمِرۡتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطۡغَوۡاْۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ

"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar sebagaimana diperintahkan kepadamu, dan (juga) orang yang telah taubat bersama kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

→ Sifat Istiqamah dapat menyembuhkan penyakit hilangnya harapan , karena selalu berprasangka baik kepada Allah 


(2.)  Jangan Melampaui Batas

 Qs Al baqarah 194 : Bulan haram dengan bulan haram,dan (terhadap) sesuatu yang dihormati berlaku (hukum) qiṣāṣ. Oleh sebab itu barangsiapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu.*Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

→ Sifat ini menyembuhkan sifat kekerasan yang tidak pada tempatnya


(3.) Tidak cenderung dengan orang2 yang dzalim 

Surat Hud (11) ayat 113:

وَلَا تَرۡكَنُوٓاْ إِلَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِنۡ أَوۡلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ

"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka. Dan sekali-kali tidak ada bagimu selain dari Allah seorang penolong pun, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan."

   → Sifat ini menyembuhkan keberpihakan dan ketundukan kepada musuh, dan seorang muslim tidak kehilangan kemuliaan dengan Islam


(4.) Selalu menjaga dalam mendirikan shalat

📖 Surat Al-Baqarah (2) ayat 45

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya (yang demikian) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."

Surat Hud (11) ayat 114:

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفٗا مِّنَ ٱلَّيۡلِۚ إِنَّ ٱلۡحَسَنَاتِ يُذۡهِبۡنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِۚ ذَٰلِكَ ذِكۡرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ

"Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat."

pertolongan yang kita dapatkan adalah disebabkan oleh shalat


(5.) Bersabar

📖 QS. Hūd (11): 115

وَٱصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

"Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan."