Pertemuan ke-15 -- HADIST 12
✨ Berbaktilah engkau pasti sukses ✨
๐ Ustadz Tarzakariya Amir, Lc. ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
๐ Hari: Jumat, 26 Juli 2024 / 19 Muharram 1445H
12. Dari Abu Abdur Rahman, yaitu Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiallahu
'anhuma, katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ada tiga orang dari golongan orang-orang sebelummu sama berangkat bepergian,
sehingga terpaksalah untuk menempati sebuah gua guna bermalam, kemudian merekapun
memasukinya. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup gua itu atas
mereka. Mereka berkata bahwasanya tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau semua
dari batu besar ini melainkan jikalau engkau semua berdoa kepada Allah Ta'ala dengan
menyebutkan perbuatanmu yang baik-baik.
Seorang dari mereka itu berkata: "Ya Allah. Saya mempunyai dua orang tua yang
sudah tua-tua serta lanjut usianya dan saya tidak pernah memberi minum kepada siapapun
sebelum keduanya itu, baik kepada keluarga ataupun hamba sahaya. Kemudian pada suatu
hari amat jauhlah saya mencari kayu - yang dimaksud daun-daunan untuk makanan ternak.
Saya belum lagi pulang pada kedua orang tua itu sampai mereka tertidur. Selanjutnya
sayapun terus memerah minuman untuk keduanya itu dan keduanya saya temui telah tidur.
Saya enggan untuk membangunkan mereka ataupun memberikan minuman kepada
seseorang sebelum keduanya, baik pada keluarga atau hamba sahaya. Seterusnya saya tetap
dalam keadaan menantikan bangun mereka itu terus-menerus dan gelas itu tetap pula di
tangan saya, sehingga fajarpun menyingsinglah, Anak-anak kecil sama menangis kerana
kelaparan dan mereka ini ada di dekat kedua kaki saya. Selanjutnya setelah keduanya
bangun lalu mereka minum minumannya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang
sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan keridhaanMu, maka lapanglah
kesukaran yang sedang kita hadapi dari batu besar yang menutup ini." Batu besar itu tibatiba membuka sedikit, tetapi mereka belum lagi dapat keluar dari gua.
Yang lain berkata: "Ya Allah, sesungguhnya saya mempunyai seorang anak paman
wanita - jadi sepupu wanita - yang merupakan orang yang tercinta bagiku dari sekalian
manusia - dalam sebuah riwayat disebutkan: Saya mencintainya sebagai kecintaan orangorang lelaki yang amat sangat kepada wanita - kemudian saya menginginkan dirinya, tetapi
ia menolak kehendakku itu, sehingga pada suatu tahun ia memperoleh kesukaran. lapun
mendatangi tempatku, lalu saya memberikan seratus duapuluh dinar padanya dengan syarat
ia suka menyendiri antara tubuhnya dan antara tubuhku -maksudnya suka dikumpuli dalam
seketiduran. Ia berjanji sedemikian itu. Setelah saya dapat menguasai dirinya - dalam sebuah
riwayat lain disebutkan: Setelah saya dapat duduk di antara kedua kakinya - sepupuku itu
lalu berkata: "Takutlah engkau pada Allah dan jangan membuka cincin - maksudnya cincin
di sini adalah kemaluan, maka maksudnya ialah jangan melenyapkan kegadisanku ini -
melainkan dengan haknya - yakni dengan perkawinan yang sah -, lalu sayapun
meninggalkannya, sedangkan ia adalah yang amat tercinta bagiku dari seluruh manusia dan
emas yang saya berikan itu saya biarkan dimilikinya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan
yang sedemikian dengan niat untuk mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah
kesukaran yang sedang kita hadapi ini." Batu besar itu kemudian membuka lagi, hanya saja
mereka masih juga belum dapat keluar dari dalamnya.
Orang yang ketiga lalu berkata: "Ya Allah, saya mengupah beberapa kaum buruh dan
semuanya telah kuberikan upahnya masing-masing, kecuali seorang lelaki. Ia meninggalkan
upahnya dan terus pergi. Upahnya itu saya perkembangkan sehingga ber-tambah banyaklah
Riyadhus Shalihin – Taman Orang-orang Shalih
15
hartanya tadi. Sesudah beberapa waktu, pada suatu hari ia mendatangi saya, kemudian
berkata: Hai hamba Allah, tunaikanlah sekarang upahku yang dulu itu. Saya berkata: Semua
yang engkau lihat ini adalah berasal dari hasil upahmu itu, baik yang berupa unta, lembu
dan kambing dan juga hamba sahaya. Ia berkata: Hai hamba Allah, janganlah engkau
memperolok-olokkan aku. Saya menjawab: Saya tidak memperolok-olokkan engkau.
Kemudian orang itupun mengambil segala yang dimilikinya. Semua digiring dan tidak
seekorpun yang ditinggalkan. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian ini
dengan niat mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah kita dari kesukaran yang
sedang kita hadapi ini." Batu besar itu lalu membuka lagi dan merekapun keluar dari gua itu.
(Muttafaq 'alaih) HR. Bukhari no. 2272 dan Muslim no. 2743)
Hadis tentang kisah 3 pemuda yang terkurung di gua yang tertutup, mereka bertawasul dengan amal baiknya kepada Allah, sehingga Allah bukakan pintu gua tersebut atas doa mereka
Faedah dari kisah ini :
1. Bolehnya kita bertawasuul dengan amal shaleh
2. Kita harus menjadi sosok manusia yang selalu disibukkan dengan amal shaleh, terutama diwaktu lapang, senang
3.Tatkala sedang diuji Allah, maka wajib kita kembali kepada Allah, berdoa hanya kepada Allah.
4. Cinta kepada Allah harus didahulukan drpd cinta menuruti hawa nafsu
5. Meninggalkan perbuatan zina karena takut kepada Allah akan menghindarkan seseorang dari malapetaka
6. Anjuran untuk menjaga hak2 para pekerja
7. Anjuran untuk lelaki, untuk memuliakan orangtua nya melebihi istri dan anak2nya. Namun unutk nafkah , lelaki harus mendahulukan istri dan anak2nya
8. Ikhlas dalam beramal. Keikhlasan dalam beribadah adalah sebab datangnya pertolongan Allah
9. Ini adalah dalil bahwa adanya sifat wajah bagi Allah
Resume oleh : Eva Um Ghiffari
Bogor 26 Juli 2024
Pelajaran dari hadis di atas: [Tambahan dari Muslim.or.id]
1. Menunjukkan tingginya kedudukan ikhlas di sepanjang generasi manusia. Peristiwa yang diceritakan dalam hadis di atas terjadi pada umat sebelum kita. Dan ikhlas telah menjadi amalan yang penuh berkah dan tinggi ketika itu, bahkan setiap zaman.
2. Amalan yang dikerjakan dengan ikhlas bisa membuahkan kemudahan untuk kesulitan yang menimpa seseorang, serta menyelamatkan seseorang dari segala marabahaya sebagaimana puncak hasil dari amalan ikhlas adalah memasukkan seorang ke surga dan menyelamatkan dari neraka.
3. Bolehnya menjadikan amal saleh sebagai perantara (tawasul) dalam berdoa.
4. Kisah atau cerita umat sebelum kita banyak mengandung pelajaran berharga yang harus dipelajari dan diresapi oleh umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam. Oleh karenanya, sepertiga isi Al-Qur’an adalah tentang kisah-kisah para nabi dan umat sebelum kita.
5. Berbakti kepada kedua orang tua adalah amalan yang dapat melapangkan seorang dari kesulitan-kesulitan hidup yang sedang menimpanya dan menghantarkan seorang kepada keinginan yang ingin dia gapai. Sebagaimana kesulitan penghuni gua itu terangkat karena sebab amalan ini dan keinginannya untuk keluar dari gelapnya gua tergapai.
6. Keutamaan bertakwa kepada Allah Ta’ala padahal mampu melanggar larangannya.
7. Keutamaan menjaga diri dari zina, padahal sarana ada, dia menyendiri dengan wanita, dia bersama wanita yang sangat ia cintai, dan sang wanita mau diajak berzina. Namun, ia tinggalkan karena takut kepada Allah Ta’ala. Amalan seperti ini, selain merupakan sebab terangkatnya kesusahan, juga sebab mendapatkan ganjaran yang besar yang disebutkan dalam hadis lain tentang tiga golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat,
ุฑุฌู ุฏุนุชู ุงู
ุฑุฃุฉ ุฐุงุช ู
ูุตุจ ูุฌู
ุงู، ููุงู: ุฅูู ุฃุฎุงู ุงููู.
“Seorang yang diajak berzina oleh wanita yang punya kedudukan dan kecantikan, lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah.'”
8. Keutamaan dari sikap amanah.
9. Doa akan semakin mustajab saat dalam kondisi genting. Sebagaimana juga disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
ุฃَู
َّู ُูุฌِูุจُ ูฑููۡ
ُุถุۡทَุฑَّ ุฅِุฐَุง ุฏَุนَุงُู ََูููุۡดُِู ูฑูุณُّูุٓกَ ََููุฌุۡนَُُููู
ۡ ุฎََُููุงุٓกَ ูฑูุۡฃَุฑุۡถِۗ ุฃَุกَِٰููٞ ู
َّุนَ ูฑَِّูููۚ َِููููุٗง ู
َّุง ุชَุฐََّูุฑَُูู
“Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.” (QS. An-Naml: 62)
10. Allah akan menguji kehambaan manusia dengan kesusahan dan kesenangan. Apakah ia akan sabar dan meminta kepada Allah saat jatuh susah, atau apakah ia akan bersyukur saat mendapat kesenangan.
11. Amal saleh yang ikhlas dapat menjadi sebab lapangnya kesulitan-kesulitan. Terutama ketiga amal yang disebutkan di hadis di atas: berbakti kepada kedua orang tua, menjaga kehormatan (iffah), dan amanah.
13. Keteladanan atau nasehat untuk mengemis kepada Allah Ta’ala saat mendapat kesusahan hidup.
14. Perintah berbuat baik kepada orang lain tanpa berharap imbalan.
Sumber: https://muslim.or.id/70394-hadis-tentang-tiga-orang-terkunci-di-dalam-gua.html
Copyright © 2024 muslim.or.id