Selasa, 05 Agustus 2025

[Kajian Tematik] Mensyukuri Nikmat Islam - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A.


Allah azza wa jalla telah memberikan kepada kita nikmat yang lebih istimewa daripada kekayaan yaitu  nikmat Islam karena nikmat Islam itu diberikan oleh Allah hanya kepada orang-orang yang dicintainya,  adapun nikmat kekayaan maka diberikan oleh Allah kepada siapa saja


Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari sahabat Nabi sallallahu alaihi wasallam yang biasa dikenal dengan Ibnu Mas'ud.

 اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ

”Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang tidak dicintai, namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang dicintai-Nya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama, berarti Allah mencintainya.” (HR  Ahmad).

Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ

“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

  • Salman al-Farisi, awalnya beliau dan ayahnya adalah majusi penyembah api tapi beliau tidak mendapatkan ketenangan batin tidak mendapatkan ketentraman sehingga mencari hidayah sampai ketemu agama Nasrani sampai terakhir ketemu dengan ajaran Islam. Melakukan perjalanan ribuan kilometer sekitar 3.000-an km untuk mencari agama Islam


  • Paman Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam yang dikenal dengan julukan Abu Thalib,  jasanya besar terhadap Islam,  beliau yang merawat Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam begitu kakeknya meninggal dunia dan Abu Thalib itu punya anak banyak. 

Abu Thalib termasuk orang yang miskin. Akan tetapi Abu Thalib merawat Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam bahkan lebih mementingkan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dibandingkan anak-anaknya.  Ketika Nabi sallallahu alaihi wasallam memulai dakwah,  Abu Thalib berusaha untuk melindungi Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dengan kedudukan yang beliau miliki. Akan tetapi ternyata dengan kemahabijaksanaannya Allah menakdirkan Abu Thalib sampai wafatnya tidak beragama Islam padahal jasanya begitu besar kepada Islam


  • Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 36


 اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ اَنَّ لَهُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا وَّمِثْلَهٗ مَعَهٗ لِيَفْتَدُوْا بِهٖ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

 Sesungguhnya orang-orang yang kafir, seandainya mereka memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu (lagi) untuk menebus diri mereka dari azab pada hari Kiamat, niscaya semua (tebusan) itu tidak akan diterima dari mereka. Mereka (tetap) mendapat azab yang pedih.

  • Hadits Shahih Muslim No. 5021

حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

“Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Banani dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Orang termewah sedunia yang termasuk penghuni neraka didatangkan pada hari kiamat lalu dicelupkan sekali ke neraka, setelah itu dikatakan padanya: 'Wahai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kebaikan sedikit pun, apa kau pernah merasakan kenikmatan sedikit pun? ' ia menjawab: 'Tidak, demi Allah, wahai Rabb.' Kemudian orang paling sengsara didunia yang termasuk penghuni surga didatangkan kemudian ditempatkan di surga sebentar, setelah itu dikatakan padanya: 'Hai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kesengsaraan sedikit pun, apa kau pernah merasa sengsara sedikit pun? ' ia menjawab: 'Tidak, demi Allah, wahai Rabb, aku tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan pun'."

  • Jadi ketika kita dapat nikmat Islam , maka harus disyukuri


  • Cara mensyukuri nikmat islam

  1. Syukuri   

Salah satu tandanya kita mensyukuri nikmat Islam adalah kita merasa bahagia dengan dengan keislaman kita. Kita merasa bahagia merasa senang merasa bergembira dengan nikmat tersebut

 Al-Qur'an surah Yunus ayat 58

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ۝٥٨

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”


Jangan minder dengan keislaman , karena islam agama yang sempurna . Salah satu tanda kesempurnaannya adalah bahwa  seluruh aspek kehidupan manusia di atur sempurna, cara buang hajat, cara masuk rumah dan sebagainya .

Islam mengatur bukan hanya urusan hablum minallah, tapi juga hablum minannas 

 

  1. Pelajari

Ajaran agama ini harus dipelajari dan itu hukumnya wajib 

kata Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan  kata Syekh Albani hadis ini shahih:


طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ


"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."


Belajar ilmu agama hukumnya wajib bagi setiap orang Islam laki-laki maupun perempuan dan ilmu agama Islam itu luas.  

Mulai dari yang paling penting , akidah tentang rukun iman,  iman kita kepada Allah,  kepada malaikat, rasul , hari akhir, dan  kepada takdir

Setelah itu mempelajari hukum terkait ibadah yang fardu ain , misalnya thaharah, shalat, yang sesuai tuntunan Rasulullah 


kebutuhan kita terhadap ilmu agama lebih penting dari kebutuhan kita terhadap makan dan minum karena lebih banyak dibutuhkan, sejak kita bangun tidur, harus berdoa, dan ini butuh ilmu , lalu semua dzikir yang kita lakukan dalam keseharian butuh ilmu 


3. Amalkan


Mempelajari ilmu agama adalah sarana untuk mencapai kepada tujuan, yaitu beramal. 

Mengamalkan itu berat, namun untuk dapat dinikmati maka dilaksanakan secara bertahap 

Setiap mendapat satu ilmu, amalkan, begitu seterusnya. 


Pesan dari Nabi sallallahu alaihi wasallam apa kata beliau sallallahu alaihi wasallam dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

Telah menceritakan kepada kami Abu Mush'ab dari Muhriz bin Harun dari Abdurrahman Al A'raj dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Segeralah beramal (sebelum kedatangan tujuh hal, tidaklah kalian menunggu selain kefakiran yang membuat lupa, kekayaan yang melampaui batas, penyakit yang merusak, masa tua yang menguruskan, kematian yang menyergap tiba-tiba, Dajjal, seburuk-buruk hal gaib yang dinanti-nanti, kiamat dan kiamat itu sangat membawa petaka dan sangat pahit." 


Beramal ketika datang ujian dan cobaan,  efeknya bisa terkena fitnah , tidak sedikit orang yang pagi harinya masih mukmin sore harinya sudah kafir atau sebaliknya sore harinya masih mukmin pagi harinya sudah kafir , karena dia menjajakan keimanannya dengan dunia




Resume dari kajian yang diambil di SINI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar