Pertemuan ke-8
✨ "Hibur Dia Agar Kunjung Sembuh "* ✨
💎 Ustadz Tarzakariya Amir, Lc. حفظه الله تعالى
Hadist ke 6.
Hadist ini membahas hal yang berhubungan dengan nikmat sehat.
Nikmat sehat adalah nikmat yang wajib terus kita syukuri kepada Allah subhanallahu ta'ala.
مالك بن أهيب بن عبد مناف بن زهرة بن كلاب بن مرة بن كعب بن لؤي القرشي الزهري أحد العشرة المشهود لهم بالجنّة ، قال: جاءني رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَعُودُني عام حجة الوداع من وجع اشتد بي، فقلت: يا رسول الله، إنِّي قَدْ بَلغ بي من الوجع مَا تَرَى، وَأَنا ذُو مالٍ وَلَا يرثني إلا ابْنةليْ، أفأتصدق بثلثي مالي؟ قال: لا، قلت: فالشّطر يا رسُول اللَّهِ؟ فَقَالَ: لَا، قُلْتُ:فالثُّلُثُ يَا رَسُول الله؟ قال: الثُّلُثُ والثُّلُثُ كثير أو كبير إنَّك إن تذر ورثتك أغنياء خير من أن تذرهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ، وَإِنَّكَ لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه الله إلا أجرت عليها حتى ما تجعل فى فيِّ امرأتك، قال: قلت: يا رسول الله أخلّفُ بعد أصحابي؟ قال: إنك لن تخلف فتعمل عملاً تبتغي به وجه الله إِلا ازدَدْت به درجةً ورفعةً، ولعلك ان تخلف حتى ينتفع بك أقوام ويضربك أخرون. اللهم أمْض لأصحابي هِجرتَهُمْ وَلَا تَردَّهُمْ عَلَى أَعقابهم لكن البائس سعد بن خولة، يرثى له رسول الله ﷺ أن مات بمكة. متفق عليه
Dari Abu Ishak, yakni Sa'ad bin Abu Waqqash, yakni Malik bin Uhaib bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luai al-Qurasyi az-Zuhri r.a., yaitu salah satu dari sepuluh orang yang diberi kesaksian akan memperoleh syurga radhiallahu 'anhum, katanya:
Rasulullah s.a.w. datang padaku untuk menjengukku pada tahun haji wada' - yakni haji Rasulullah s.a.w. yang terakhir dan sebagai haji pamitan - kerana kesakitan yang menimpa diriku, lalu saya berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saja kesakitanku ini telah mencapai sebagaimana keadaan yang Tuan ketahui, sedang saya adalah seorang yang berharta dan tiada yang mewarisi hartaku itu melainkan seorang puteriku saja. Maka itu apakah dibenarkan sekiranya saya bersedekah dengan dua pertiga hartaku?" Beliau menjawab: "Tidak dibenarkan." Saya berkata pula: "Separuh hartaku ya Rasulullah?" Beliau bersabda: "Tidak dibenarkan juga." Saya berkata lagi: "Sepertiga, bagaimana ya Rasulullah?" Beliau lalu bersabda: "Ya, sepertiga boleh dan sepertiga itu sudah banyak atau sudah besar jumlahnya. Sesungguhnya jikalau engkau meninggalkan para ahli warismu dalam keadaan kaya-kaya, maka itu adalah lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam keadaan miskin meminta-minta pada orang banyak. Sesungguhnya tiada sesuatu nafkah yang engkau berikan dengan niat untuk mendapatkan keridhaan Allah, melainkan engkau pasti akan diberi pahalanya, sekalipun sesuatu yang engkau berikan untuk makanan isterimu."
Abu Ishak meneruskan uraiannya: Saya berkata lagi: "Apakah saya ditinggalkan - di Makkah - setelah kepulangan sahabat-sahabatku itu?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya engkau itu tiada ditinggalkan, kemudian engkau melakukan suatu amalan yang engkau maksudkan untuk mendapatkan keridhaan Allah, melainkan engkau malahan bertambah derajat dan keluhurannya. Barangkali sekalipun engkau ditinggalkan - kerana usia masih panjang lagi -, tetapi nantinya akan ada beberapa kaum yang dapat memperoleh kemanfaatan dari hidupmu itu - yakni sesama kaum Muslimin, baik manfaat duniawiyah atau ukhrawiyah - dan akan ada kaum lain-lainnya yang memperoleh bahaya dengan sebab masih hidupmu tadi - yakni kaum kafir, sebab menurut riwayat Abu Ishak ini tetap hidup sampai dibebaskannya Irak dan lain-lainnya, lalu diangkat sebagai gubernur di situ dan menjalankan hak dan keadilan. Ya Allah, sempurnakanlah pahala untuk sahabat-sahabatku dalam hijrah mereka itu dan janganlah engkau balikkan mereka pada tumit-tumitnya - yakni menjadi murtad kembali sepeninggalnya nanti. Tetapi yang miskin - rugi - itu ialah Sa'ad bin Khaulah.” Rasulullah s.a.w. merasa sangat kasihan padanya sebab matinya di Makkah. (Muttafaq 'alaih)
Sejarah singkat Sa’ad bin abi waqash / abi Khaulah
Nama beliau adalah Sa’ad bin Abi Waqqash (Malik) bin Uhaib (menurut versi yang lain: Wuhaib) bin ‘Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah, Az-Zuhri Al-Qurasyi, Abu Ishaq. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Kilab bin Murrah.
Ayahnya bernama Malik yang dikenal dengan julukan Abu Waqqash. Ibunya bernama Hamnah binti Sufyan bin Umayah bin Abdi Syams, anak perempuan dari paman Abu Sufyan bin Harb bin Umayah. Sa’ad bin Abi Waqqash lahir dua puluh satu tahun setelah peristiwa Gajah.
Keutamaan Sa’ad bin Abi Waqqash
Ia termasuk golongan yang lebih dahulu masuk Islam. Sa’ad masuk Islam ketika berusia 19 tahun.
Terlibat dalam perang Badar dan Uhud. Ia termasuk kalangan yang bertahan pada perang Uhud.
Hijrah ke Madinah sebelum kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Orang pertama yang melesakkan anak panah di jalan Allah, ia dikenal sebagai ahli memanah yang jitu.
Sa’ad bin Abi Waqqash adalah farisul Islam (penunggang kuda yang piawai). Sa’ad mengikuti perang penaklukan Iraq, memimpin pasukan melawan Persia, menjadi komandan pasukan perang Qadisiyah, lalu diangkat menjadi gubernur Kufah di masa Utsman (tetapi dimutasi pada tahun 25 H).
Salah satu dari enam orang yang dipilih oleh Umar untuk mengadakan musyawarah penetapan khalifah pengganti Umar.
Dikenal mustajab doanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendoakannya, “Ya Allah, kabulkanlah doa Saad ketika ia berdoa kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi)
Sa’ad tidak mengikuti perselisihan yang terjadi pada berbagai pihak setelah terbunuhnya Utsman, dan menyuruh keluarganya untuk tidak memberitahukan kepadanya tentang apa pun yang terjadi di antara pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan sampai umat Islam sepakat pada satu imam.
Sa'ad meriwayatkan kurang lebih 271 hadist
Sa’ad bin Abi Waqqash wafat pada tahun 55 Hijriyah menurut pendapat yang paling sahih, dalam usia 87 tahun. Sa’ad bin Abi Waqqash adalah orang terakhir yang wafat di antara sepuluh orang yang dijamin masuk surga. Beliau wafat di Mekkah
Diantara faedah hadist
Terdapat kebaikan yang banyak saat kita menjenguk orang yang sakit [ Sunnah]. sebagaimana yang dilakukan Rasulullah yang menjenguk Saad ketika sakit.
Banyak manfaat dari menjenguk orang sakit
memenuhi hak sesama muslim, seperti menjawab salam, mengantar ke makam, menjawab bersin
orang yang menjenguk orang yg sakit sebenarnya seperti memetik buah2an di syurga sampai dia pulang → Dengan menghibur orang sakit, mendoakan orang sakit. Karena sedekah kita memasukan kesenangan kedalam hati saudara kita.
menumbuhkan rasa cinta dan kasih. Jenguklah orang yang membenci kita, insyaallah ini akan melembutkan hatinya
Menjenguk orang sakit mengingatkan kita akan nikmat sehat
Disunnahkan untuk mengingatkan kepada yang sakit untuk mendekati Allah / bertaubat kepada Allah. [Dengan adab yang baik]
Sebaiknya orang yang sakit memperbanyak konsultasi / bertanya kepada ahli agama → saad bin Waqash bertanya kepada Rasulullah tentang apa yang diperlukannya ["Ya Rasulullah, sesungguhnya saja kesakitanku ini telah mencapai sebagaimana keadaan yang Tuan ketahui, sedang saya adalah seorang yang berharta dan tiada yang mewarisi hartaku itu melainkan seorang puteriku saja]
Saat konsultasi, maka tanyakan hal dengan jelas
Hati2 berkonsultasi jangan sampai menjadi ghibah dengan alasan untuk mencari pembenaran
Hal2 yang bisa menghapuskan amalan
Orang yang murtad
orang yang meremehkan dosa, tidak merasa bersalah saat bermaksiat maka Allah akan titik nol kan ibadahnya.
seorang meninggalkan shalat Ashar
Seorang istri yang membangkang kepada suami nya
Orang yang memelihara anjing
Orang yang sakit parah tidak boleh mewasiatkan hartanya lebih dari 1/3 hartanya. Seperti yang dikatakan rasulullahﷺ kepada saad, [1/3 itu banyak wahai Sa'ad Bin Abi Waqash].
Para sahabat dari kalangan muhajirin itu takut meninggal di Mekkah. Apakah aku akan tertinggal dari sahabat sahabatku? Ini menunjukan Sa'ad bin Abi Waqash tidak mau meninggal di Mekah.
Membuktikam mukjizat nabi muhammad ﷺ, Engkau tidak mungkin tertinggal, dan ternyata memang memiliki umur yang panjang sampai khalifah muawaiyah, memiliki 17 anak laki laki dan 12 anak perempuan. Sama seperti sahabat Anas bin Malik, didoakan agar memiliki anak keturunan yang banyak dan diberkahi. Anas jika dihitung memiliki lebih dari 100 anak dan cucu
Lagi lagi beliau menyinggung tentang niat. Dimana dalam hadist ini rasulullah ﷺ berkata : Dan tidaklah wahai Saad engkau menginfakkan hartamu yang kau niatkan untuk Allah Subhanahu wa ta'ala melainkan engkau akan mendapatkan pahala disisi Allah. Sampai sampai suapan nasi yang engkau suapkan kepada istrimu, itu juga sedekah yang akan kau jumpai balasannya.
Ya Allah kuatkanlah sahabatku dalam berhijrah, jangan engkau kembalikan mereka ke jalan yang sebelumnya. Siapa yang murtad diantara kalian kemudian meninggal dunia dalam keadaan murtad maka Allah akan hancur leburkan didunia dan akhirat. Orang yang murtad itu amalannya menjadi nol. Dan diantaranya yang menghapuskan amalan jika seorang istri membangkang kepada suami. Orang yang memelihara anjing akan berkurang amalannya 1 qiroth setiap harinya.
tambahan :
Saad bin Abi Waqash bin Uhaib bin Abdi Manaf hidup di Bani zuhrah, dan ternyata nasabnya bersambung dengan nabi bertemu pada bin Kilab bin Murrah, Sa'ad merupakan paman nabi dari pihak ibu . Uhaib adalah paman dari Aminah binti wahab ibu rasulullah ﷺ
Sa'ad suatu malam tidak bisa tidur, kemudian nabi ﷺ berdoa kepada Allah, siapa yang bisa menjaga beliau, kemudian Sa'ad bin Abi waqash datang lengkap dengan pakaian perang untuk menjaga nabi karena khawatir dengan nabi ﷺ
Sa'ad bin Abi waqash termasuk orang orang yang awal masuk kedalam islam ketika agama islam datang. Beliau suka dan terlatih didalam memanah. Sa'ad bin Abi Waqash adalah orang ke 3 yang masuk kedalam islam.
Namun dengan kesempurnaan kisah beliau, beliau diuji dengan ibu beliau Hamnah. Suatu hari ibunya berkata:
“Apakah engkau akan meninggalkan agamamu dan agama nenek moyangmu? Kemudian masuk kedalam agama yang baru? Akhirnya ibunya Sa'ad ini mogok makan, kemudian Sa'ad berkata : Demi Allah wahai ibu jika engkau memiliki 70 nyawa dan engkau wafat dengan nyawa itu aku tidak akan meninggalkan agama islam”
Umar bin khatab berkata : “Tidak adalah kesempurnaan itu melainkan dengan kekurangan kekurangan.”
Hal yang harus terus dilakukan setelah hijrah adalah menuntut ilmu.
Saad bin Abi waqash adalah sahabat yang pertama kali melempar panah dijalan Allah. Suatu hari kaum muslimin di makkah shalat sembunyi sembunyi di lorong, kemudian diketahui orang musyrikin dan menyerang kaum muslimin, kemudian Sa'ad melemparkan anak panahnya dan untuk pertama kali darah mengalir dijalan Allah.
Dikarenakan doa nabi ﷺ Sa'ad bin Abi Waqash dikaruniakan umur yang panjang 70 tahun lebih. Ketika beliau meninggal, beliau mendapat keberkahan doa nabi ﷺ dengan meninggalkan 17 orang anak laki laki dan 12 orang anak perempuan.
Keterangan:
Sa'ad bin Khaulah itu dianggap sebagai orang yang miskin dan rugi, karena menurut riwayat ia tidak mengikuti hijrah dari Makkah, jadi rugi kerana tidak ikutnya hijrah tadi. Sebagian riwayat yang lain mengatakan bahwa ia sudah mengikuti hijrah, bahkan pernah mengikuti perang Badar pula, tetapi akhirnya ia kembali ke Makkah dan terus wafat di situ sebelum dibebaskannya Makkah saat itu. Maka ruginya ialah kerana lebih sukanya kepada Makkah sebagai tempat akhir hayatnya, padahal masih di bawah kekuasaan kaum kafir. Ada lagi riwayat yang menyebutkan bahwa ia pernah pula mengikuti hijrah ke Habasyah, mengikuti pula perang Badar, kemudian mati di Makkah pada waktu haji wada' tahun 10, ada lagi yang meriwayatkan matinya itu pada tahun 7 di waktu perletakan senjata antara Jadi kerugiannya di sini ialah kerana ia mati di Makkah itu, kerana kehilangan pahala yang sempurna yakni sekiranya ia mati di Madinah, tempat ia berhijrah yang dimaksudkan semata-mata sebab Allah Ta'ala belaka.
Sumber :
Sa'ad bin Abi Waqqash, Penunggang Kuda yang Piawai - Rumaysho.Com
Kitab Riyadhush Shalihin - Taman Orang2 Shaleh , karya Imam Nawawi [id_01_Riyad_AlSaliheen.pdf]
Resume ukhti : Ika Dian Agustina
Resume Pribadi dari halaqah online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar