Kamis, 25 Juli 2024

[RS #15] Hadist 12 - Berbaktilah engkau pasti sukses


Pertemuan ke-15 -- HADIST 12

Berbaktilah engkau pasti sukses

💎 Ustadz Tarzakariya Amir, Lc. حفظه الله تعالى 

🗓 Hari: Jumat, 26 Juli 2024 / 19 Muharram 1445H


12. Dari Abu Abdur Rahman, yaitu Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiallahu 'anhuma, katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: 

 "Ada tiga orang dari golongan orang-orang sebelummu sama berangkat bepergian, sehingga terpaksalah untuk menempati sebuah gua guna bermalam, kemudian merekapun memasukinya. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup gua itu atas mereka. Mereka berkata bahwasanya tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau semua dari batu besar ini melainkan jikalau engkau semua berdoa kepada Allah Ta'ala dengan menyebutkan perbuatanmu yang baik-baik. 

Seorang dari mereka itu berkata: "Ya Allah. Saya mempunyai dua orang tua yang sudah tua-tua serta lanjut usianya dan saya tidak pernah memberi minum kepada siapapun sebelum keduanya itu, baik kepada keluarga ataupun hamba sahaya. Kemudian pada suatu hari amat jauhlah saya mencari kayu - yang dimaksud daun-daunan untuk makanan ternak. Saya belum lagi pulang pada kedua orang tua itu sampai mereka tertidur. Selanjutnya sayapun terus memerah minuman untuk keduanya itu dan keduanya saya temui telah tidur. Saya enggan untuk membangunkan mereka ataupun memberikan minuman kepada seseorang sebelum keduanya, baik pada keluarga atau hamba sahaya. Seterusnya saya tetap dalam keadaan menantikan bangun mereka itu terus-menerus dan gelas itu tetap pula di tangan saya, sehingga fajarpun menyingsinglah, Anak-anak kecil sama menangis kerana kelaparan dan mereka ini ada di dekat kedua kaki saya. Selanjutnya setelah keduanya bangun lalu mereka minum minumannya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan keridhaanMu, maka lapanglah kesukaran yang sedang kita hadapi dari batu besar yang menutup ini." Batu besar itu tibatiba membuka sedikit, tetapi mereka belum lagi dapat keluar dari gua. 

 Yang lain berkata: "Ya Allah, sesungguhnya saya mempunyai seorang anak paman wanita - jadi sepupu wanita - yang merupakan orang yang tercinta bagiku dari sekalian manusia - dalam sebuah riwayat disebutkan: Saya mencintainya sebagai kecintaan orangorang lelaki yang amat sangat kepada wanita - kemudian saya menginginkan dirinya, tetapi ia menolak kehendakku itu, sehingga pada suatu tahun ia memperoleh kesukaran. lapun mendatangi tempatku, lalu saya memberikan seratus duapuluh dinar padanya dengan syarat ia suka menyendiri antara tubuhnya dan antara tubuhku -maksudnya suka dikumpuli dalam seketiduran. Ia berjanji sedemikian itu. Setelah saya dapat menguasai dirinya - dalam sebuah riwayat lain disebutkan: Setelah saya dapat duduk di antara kedua kakinya - sepupuku itu lalu berkata: "Takutlah engkau pada Allah dan jangan membuka cincin - maksudnya cincin di sini adalah kemaluan, maka maksudnya ialah jangan melenyapkan kegadisanku ini - melainkan dengan haknya - yakni dengan perkawinan yang sah -, lalu sayapun meninggalkannya, sedangkan ia adalah yang amat tercinta bagiku dari seluruh manusia dan emas yang saya berikan itu saya biarkan dimilikinya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian dengan niat untuk mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kita hadapi ini." Batu besar itu kemudian membuka lagi, hanya saja mereka masih juga belum dapat keluar dari dalamnya. 

 Orang yang ketiga lalu berkata: "Ya Allah, saya mengupah beberapa kaum buruh dan semuanya telah kuberikan upahnya masing-masing, kecuali seorang lelaki. Ia meninggalkan upahnya dan terus pergi. Upahnya itu saya perkembangkan sehingga ber-tambah banyaklah Riyadhus Shalihin – Taman Orang-orang Shalih 15 hartanya tadi. Sesudah beberapa waktu, pada suatu hari ia mendatangi saya, kemudian berkata: Hai hamba Allah, tunaikanlah sekarang upahku yang dulu itu. Saya berkata: Semua yang engkau lihat ini adalah berasal dari hasil upahmu itu, baik yang berupa unta, lembu dan kambing dan juga hamba sahaya. Ia berkata: Hai hamba Allah, janganlah engkau memperolok-olokkan aku. Saya menjawab: Saya tidak memperolok-olokkan engkau. Kemudian orang itupun mengambil segala yang dimilikinya. Semua digiring dan tidak seekorpun yang ditinggalkan. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian ini dengan niat mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah kita dari kesukaran yang sedang kita hadapi ini." Batu besar itu lalu membuka lagi dan merekapun keluar dari gua itu. (Muttafaq 'alaih) HR. Bukhari no. 2272 dan Muslim no. 2743)




Hadis tentang kisah 3 pemuda yang terkurung di gua yang tertutup, mereka bertawasul dengan amal baiknya kepada Allah, sehingga Allah bukakan pintu gua tersebut atas doa mereka

Faedah dari kisah ini : 

1. Bolehnya  kita bertawasuul dengan amal shaleh 

2. Kita harus menjadi sosok manusia yang  selalu disibukkan dengan amal shaleh, terutama diwaktu lapang, senang

3.Tatkala sedang diuji Allah, maka wajib kita kembali kepada Allah, berdoa hanya kepada Allah. 

4. Cinta kepada Allah harus didahulukan drpd cinta menuruti hawa nafsu

5. Meninggalkan perbuatan zina karena takut kepada Allah akan menghindarkan seseorang dari malapetaka

6. Anjuran untuk menjaga hak2 para pekerja

7. Anjuran untuk lelaki, untuk memuliakan orangtua nya melebihi istri dan anak2nya. Namun unutk nafkah , lelaki harus mendahulukan istri dan anak2nya

8. Ikhlas dalam beramal. Keikhlasan dalam beribadah adalah sebab datangnya pertolongan Allah

9. Ini adalah dalil bahwa adanya sifat wajah bagi Allah


Resume oleh : Eva Um Ghiffari
Bogor 26 Juli 2024

Pelajaran dari hadis di atas: [Tambahan dari Muslim.or.id]

1. Menunjukkan tingginya kedudukan ikhlas di sepanjang generasi manusia. Peristiwa yang diceritakan dalam hadis di atas terjadi pada umat sebelum kita. Dan ikhlas telah menjadi amalan yang penuh berkah dan tinggi ketika itu, bahkan setiap zaman.

2. Amalan yang dikerjakan dengan ikhlas bisa membuahkan kemudahan untuk kesulitan yang menimpa seseorang, serta menyelamatkan seseorang dari segala marabahaya sebagaimana puncak hasil dari amalan ikhlas adalah memasukkan seorang ke surga dan menyelamatkan dari neraka.

3. Bolehnya menjadikan amal saleh sebagai perantara (tawasul) dalam berdoa.

4. Kisah atau cerita umat sebelum kita banyak mengandung pelajaran berharga yang harus dipelajari dan diresapi oleh umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam. Oleh karenanya, sepertiga isi Al-Qur’an adalah tentang kisah-kisah para nabi dan umat sebelum kita.

5. Berbakti kepada kedua orang tua adalah amalan yang dapat melapangkan seorang dari kesulitan-kesulitan hidup yang sedang menimpanya dan menghantarkan seorang kepada keinginan yang ingin dia gapai. Sebagaimana kesulitan penghuni gua itu terangkat karena sebab amalan ini dan keinginannya untuk keluar dari gelapnya gua tergapai.

6. Keutamaan bertakwa kepada Allah Ta’ala padahal mampu melanggar larangannya.

7. Keutamaan menjaga diri dari zina, padahal sarana ada, dia menyendiri dengan wanita, dia bersama wanita yang sangat ia cintai, dan sang wanita mau diajak berzina. Namun, ia tinggalkan karena takut kepada Allah Ta’ala. Amalan seperti ini, selain merupakan sebab terangkatnya kesusahan, juga sebab mendapatkan ganjaran yang besar yang disebutkan dalam hadis lain tentang tiga golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat,

رجل دعته امرأة ذات منصب وجمال، فقال: إني أخاف الله.

“Seorang yang diajak berzina oleh wanita yang punya kedudukan dan kecantikan, lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah.'”

8. Keutamaan dari sikap amanah.

9. Doa akan semakin mustajab saat dalam kondisi genting. Sebagaimana juga disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

أَمَّن يُجِيبُ ٱلۡمُضۡطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكۡشِفُ ٱلسُّوٓءَ وَيَجۡعَلُكُمۡ خُلَفَآءَ ٱلۡأَرۡضِۗ أَءِلَٰهٞ مَّعَ ٱللَّهِۚ قَلِيلٗا مَّا تَذَكَّرُونَ

Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.” (QS. An-Naml: 62)

10. Allah akan menguji kehambaan manusia dengan kesusahan dan kesenangan. Apakah ia akan sabar dan meminta kepada Allah saat jatuh susah, atau apakah ia akan bersyukur saat mendapat kesenangan.

11. Amal saleh yang ikhlas dapat menjadi sebab lapangnya kesulitan-kesulitan. Terutama ketiga amal yang disebutkan di hadis di atas: berbakti kepada kedua orang tua, menjaga kehormatan (iffah), dan amanah.

13. Keteladanan atau nasehat untuk mengemis kepada Allah Ta’ala saat mendapat kesusahan hidup.

14. Perintah berbuat baik kepada orang lain tanpa berharap imbalan.


Sumber: https://muslim.or.id/70394-hadis-tentang-tiga-orang-terkunci-di-dalam-gua.html
Copyright © 2024 muslim.or.id

Rabu, 24 Juli 2024

[Resume Kajian] 10 cara jitu Sabar - Ustadz Khalid Basalamah

 Resume Kajian dari Acara Connect , Jakarta

Sesi Ustadz Khalid

Tema : 10 Cara Jitu Bersabar 

Tidak ada satupun manusia yang tidak mendapatkan ujian dari Allah. Ujian adalah bentuk kenikmatan yang terkadang manusia salah mempersepsikannya

QS Al Baqarah 155-157

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۝١٥٥

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar,

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).

اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ ۝١٥٧
Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.


Manusia harus memiliki 2 sayap yang harus seimbang .

1. Kalau ada nikmat maka  wajib bersyukur

2. Kalau ada ujian, maka dia bersabar 

Pada awal ayat ini di jelaskan kata "KAMI PASTI", jadi tidak ada satu manusipun yang terbebas dari ujian. 


QS Al Furqan 20 

 وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةًۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًاࣖ ٠Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Nabi Muhammad), melainkan mereka pasti menyantap makanan dan berjalan di pasar. Kami menjadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Tuhanmu Maha Melihat.

  • Makna sebagian kamu : bahwa ada yang menjadi ujian bagi sebagian orang lain . Sebagian yang lain akan menjadi pembawa kebaikan bagi orang lain
  • Orang yang sakit adalah ujian bagi orang yang sehat, orang kaya adalah ujian bagi yang miskin, orang rendah diuji dengan orang yang terhormat ,  begitu sebaliknya
  • Manusia diuji dengan datangnya Rasul. Karena kita harus mengikuti apa yang Rasulullah ajarkan, dan yang tidak mengikuti akan masuk neraka. Bagitupun Rasul mendapatkan ujian dari ummatnya, karena beratnya dakwah yang Rasulullah harus ajarkan
Ujian adalah kelaziman hidup 

 Solusi Sabar :

1. Ucapkan kalimat Istirja' saat mendapatkan ujian  [ Dalil QS Al Baqarah 155-157]

2. Kemenangan akan bersama dengan orang2 yang bersabar

3. Hindari semua dosa

4. Perbanyak doa

5. Perbanyak amal shalih

6. Segera beranjak dari ujian itu.

7. Pindah / hijrah 

    Dalam safar akan mendapat 5 faedah :  [Imam syafii berkata ] 

    1. Akan hilang rasa sedih, sumpek, 

    2. Akan mendapat tambahan  income 

    3, Ilmu, 

    4. tata krama 

    5. persabatan yang baik 

8. Melihat kesulitan orang lain yang lebih sulit dari kita. Begitupun saat kita mendapat nikmat, maka lihat orang yang masih jauh di bawah kita 

9. Yakinlah . [Qs As Sharah ayat 9] -- Pasti disetiap kesulitan ada kemudahan

Umar bin khatab berkata : Orang yang bisa menerima keputusan Allah dia akan mendapat pahala, mudah melaluinya dan akan mendapat solusi. 

orang yang tdk menerima keputusan Allah ujian ini , maka dia tdk akan mendapat pahala, akan sulit melaluinya dan tidak akan mendapat solusi 

10. Agar kita membandingkan ujian kita dengan ujian yang telah Rasulullah dapatkan. -- Para nabi mendapatkan ujian lebih berat daripada ummat nya


Dengan bersyukur, maka kita lebih menghargai nikmat



Minggu, 14 Juli 2024

[Kajian RS] #12 Hadits 9. Dua duanya di Neraka

 

PERTEMUAN 12

Dua duanya di Neraka

💎 Ustadz Tarzakariya Amir, Lc. حفظه الله تعالى 

🗓 Hari: Jumat, 5 Juli 2024 / 28 Dzulhijjah 1445H

Hadits 9. 

وعن أبي بَكْرَة نُفيْعِ بْنِ الْحارِثِ الثَّقفِي رَضِي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ: “إِذَا الْتقَى الْمُسْلِمَانِ بسيْفيْهِمَا فالْقاتِلُ والمقْتُولُ في النَّارِقُلْتُ: يَا رَسُول اللَّهِ، هَذَا الْقَاتِلُ فمَا بَالُ الْمقْتُولِ؟ قَال: ” إِنَّهُ كَانَ حَرِيصاً عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ

Dari Abu Bakrah, yakni Nufai’ bin Haris as-Tsaqafi Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila dua orang Muslim berhadap-hadapan dengan membawa masing-masing pedangnya -dengan maksud ingin berbunuh-bunuhan- maka yang membunuh dan yang terbunuh itu semua masuk di dalam neraka.” Saya bertanya: “Ini yang membunuh -patut masuk neraka- tetapi bagaimanakah halnya orang yang terbunuh -yakni mengapa ia masuk neraka pula?” Rasulullah () menjawab: “Karena sesungguhnya orang yang terbunuh itu juga ingin sekali hendak membunuh kawannya.” (HR. Bukhari, no. 6875 dan Muslim, no. 2888).

Faidah Hadist : 

1. Pembunuhan apapun alasannya, termasuk penyebab masuknya seseorang kedalam neraka jahanam

2. Saat Allah mengancam, maka ini adalah ancaman yang besar, dosa besar

3. Yang dimaksud dengan pedang, adalah hanya perwakilan saja, namun pengertiannya adalah apapun

hal yang bisa menjadikan pembunuhan.

4. Bagi para da’i, maka tugasnya juga menghilangkan syubhat atau hal yang samar2 yang terjadi di

ummat.

Dan setiap kesamaran seperti ini sudah terdapat jawabannya dalam Al Qur’an dan sunnah Rasul -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Cuma sebagian kita tidak bisa menghilangkan suatu kerancuan karena mungkin cara berpikir kita yang

lemah.


===========================================

  1. Tingkatan2 bisikan jiwa :  

  1. Al Khotir 

  2. Al Maail  – kecenderungan

  3. Al Haam - 

  4. Al ‘Azzam - memiliki tekad

  5. Al ‘Amaal - amal

 6. Untuk menyampaikan ilmu, maka sebaiknya selalu ada tanya jawab antara guru dan murid

7. Allah memperhatikan niat kita


  1. Tingkatan jiwa: Nafsul ammarah bis-sue

Nafsul ammarah bis-sue adalah jiwa yang mendorong pada kejahatan.Ini merupakan tingkatan jiwa (nafsu) yang paling rendah yang memicu sifat-sifat buruk , seperti ananiyah (egois), takkabur, rakus, kikir, ghibah, dan lain-lain. Maka, nafsu semacamini harus diperangi.

  1. Tingkatan jiwa: Nafsul lawwamah

Nafsul lawwamah adalah jiwa yang memiliki tingkat kesadaran awal melawan nafsu yang pertama. Dengan adanya bisikan hati, jiwa menyadari kelemahannya dan kembali kepada kesuciannya. Jika ini berhasil, maka ia akan dapat meningkatkan diri kepada tingkat berikutnya.

  1. Tingkatan jiwa: Nafsul Mulhamah

Nafsul mulhamah setingkat dengan lawwamah. Ini didasarkan pada Firman Allah dalam QS Asy Syams ayat 8:

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan.” (QS Asy-Syams: 8)

Jiwa yang disebut nafsul mulhamah ini memiliki tindakan dan kehendak yang tinggi, dan lebih selektif dalam menyerap prinsip. Ketika jiwa ini merasa terpuruk dalam kenistaan, ia akan segera terilhami untuk mensucikan amal dan niatnya.

  1. Tingkatan jiwa: Nafsul muthmainah

Nafsul muthmainah adalah jiwa yang sangat tenang. Imannya telah mantap dan tidak terdorong kepada prilaku buruk. Jiwa yang tennag ini tidak lagi tergoda oleh kenikmatan bersifat materi atau duniawi.

  1. Tingkatan jiwa: Nafsul radhiyah

Nafsul radhiyah adalah jiwa yang ridha. Pada tingkatan ini jiwa telah ikhlas menerima keadaan dirinya. Rasa hajatnya kepada Allah begitu besar. Jiwa inilah yang diibaratkan dalam doa: “Ilahi Anta maqsudi wa ridha-Ka matlubi” (Tuhanku Engkau tujuanku dan ridha-Mu adalah kebutuhanku).

  1. Tingkatan jiwa: Nafsul mardhiyah

Nafsul mardhiyah adalah jiwa yang bahagia. Tidak ada lagi keluhan, kemarahan, kekesalan. Perilakunya tenang, dorongan perut dan syahwatnya tidak lagi mendominasi dirinya

 7.Tingkatan jiwa: Nafsu as-shafitah

Nasfu as-shafitah adalah jiwa yang tulus murni. Pada tingkatan ini seseorang dapat disifati sebagai insan kamil atau manusia paripurna. Jiwanya pasrah pada Allah dan telah mendapat petunjuk dari-Nya. Jiwa ini sejalan dengan kehendak-Nya. Perilakunya keluar dari nuraninya yang paling dalam dan tenang. []

Macam-macam Khawathir (Getaran Hati)

Ada empat macam khatir (bisikan) yg masuk ke dalam hati, yaitu:

  1. Khatir Rabbani adalah khatir dari Allah, sifatnya kuat karena dia datang dari Allah Yang Maha Memaksa (al-Qahhar).

  2. Khatir Malaki adalah khatir yg diiringi dgn rasa nikmat disertai hembusan dingin. Orang yg dlm hatinya terdapat khatir ini tdk akan merasakan sakit, dan tdk pula berubah. Khatir ini bagaikan penasihat baginya yg menunjukkan pada kebaikan.

  3. Khatir Nafsi adalah khatir yg diiringi dgn rasa sakit di hati, dada terasa sesak dan permintaannya bersifat memaksa. Ini disebabkan karena nafsu itu bagaikan anak kecil yg meminta dgn memaksa dan permintaannya tdk bisa diganti dgn yg lain.

  4. Khatir Syaithani, adalah khatir yg diiringi dgn rasa sakit. Jika kita memalingkannya pada yg lain, maka dia pun akan berpindah. Akan tetapi, sebagaimana watak setan, khatir ini
    berpaling hanya utk melakukan tipu daya dan menjerumuskan ke jalan kesesatan dengan cara apapun, (Tanwîr al-Qulûb, halaman: 550).

[Kajian RS] #13 - Hadist 10/11 Meraih Pahala 29 Derajat

 

Pertemuan ke-13

✨ "Meraih Pahala 29 Derajat"* ✨

💎 Ustadz Tarzakariya Amir, Lc. حفظه الله تعالى 

🗓 Hari: Jumat, 12 Juli 2024 / 6 Muharram 1446H

🖋: Ika Dian Agustina (12 Juli 2024)


Hadist 10/11

وعن أبي هريرة ، قال: قال رسول الله: صلاة الرجل في جماعة تزيد على صلاته في سوقه وبيته بضعاً وعشرين درجة، وذلك أن أحدهم إذا توضأ فأحسن الوضوء، ثم أتى المسجد لا يُريدُ إلا الصلاة، لا ينهزهُ إلا الصَّلاةُ: لم يخط خطوة إلا رفع له بها درجة، وحط عنه بها خطيئة حتى يَدْخُل الْمَسْجِد، فإذا دخل المسجد كان في الصلاة ما كانت الصلاة هي تَحْبسه، والملائكة يُصلُّون على أحدكم ما دام في مجلسه الَّذِي صَلَّى فِيهِ، يَقُولُونَ: اللهم ارحمه، اللهم اغفر له، اللهم ان عليه، ما لم يؤذ فيه، ما لم يُحدث فيه. متفق عليه، وهذا لفظ مسلم.


Dari Abu Hurairah ra, ia berkata “Rasulullah saw bersabda: “Pahala salat seseorang dengan berjamaah itu dua puluh derajat lebih banyak daripada la salat sendirian di pasar atau di rumahnya. Hal itu disebabkan karena jika seseorang yang setelah berwudu dengan baik lalu ia berangkat ke masjid yang tujuannya semata hanya untuk salat, maka setiap langkah yang ia ayunkan dapat meningkatkan satu derajat dan terampuni satu dosa sampai ia masuk ke dalam masjid. Ketika berada dalam masjid, ia dianggap sedang melakukan salat selama ia menunggu salat berikutnya. Para malaikat memintakan rahmat untuk salah seorang di antara kalian selama ia duduk di tempat ia salat. Mereka sama berdoa “Ya Allah, rahmatilah ia dan ampunilah dosa-dosanya. Ya Allah, terimalah taubatnya”, selama ia tidak melakukan yang menyakitkan dan selama ia belum berhadats di dalam masjid.”

Muttafaq alaih (HR. Bukhari: 647 dan Muslim: 749). Dan lafal hadits ini menurut (Imam-ed.) Muslim

Syarah Hadist:

Pada kesempatan ini kita bersama Abu Hurairah ra, dalam kurun waktu 3-4 tahun berhasil mengumpulkan 5374 hadist

Beliau berkata, rasulullah bersabda shalat seseorang dengan berjamaah pahalanya taziid (melebihi) pahala shalat yang ia kerjakan sendiri di pasar atau di rumahnya dengan pahala 20 derajat lebih, bid'an (perkiraan). Yang demikian itu dikarenakan apabila seseorang menyempurnakan wudhu dan tidak datang ke masjid kecuali untuk shalat. Maksud yanhazuhu (yang membuat/menggerakan dia). Kecuali Allah akan derajatnya, Allah akan hapus satu langkah kesalahan sampai dia masuk masjid, apabila dia masuk masjid maka dia akan dapat pahala shalat selama shalat itu menahannya, dan malaikat akan mendoakan selama dia tidak bergeser ditempat solat, para malaikat berdoa, Ya Allah rahmatilah dia, ampunkan dosanya, terimalah taubatnya.

Syarat mendapat doa, seseorang mengerjakan shalat, kemudian tidak bergeser tempat duduknya, tidak berbuat dengan perbuatan yang sia sia didalam masjid. Atau kata nabi saw selama dia tidak berhadats. 

Ini adalah keutamaan shalat jemaah. Kenapa ditulis 29 derajat? Karena ini jumhur para ulama. Ada juga yang mengatakan 27 derajat.

Nabi mengatakan shalat berjamaah itu lebih baik dan memiliki derajat yang tinggi (27/29 derajat) ketimbang shalat laki laki dipasar atau dirumahnya.

Untuk mendapatkan derajat ini wudhunya harus dari rumah.

Begitu juga hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَصَلَّى فِيهِ صَلاَةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

“Siapa yang bersuci di rumahnya, lalu ia mendatangi masjid Quba’, lantas ia melaksanakan shalat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah.” (HR. Ibnu Majah, no. 1412, An-Nasai, no. 700. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Ke masjid dengan rapi, berjalan dengan pelan, ketika berjalan Allah akan tinggikan derajat dan menghapuskan dosa.

Kesepakatan para ulama shalat bagi laki laki yang baligh ke masjid adalah kewajiban.

Sampai-sampai nabi berkata aku akan keliling kota madinah dan jika mereka tidak mau shalat berjamaah dimasjid aku akan bakar rumahnya.

Keutamaan shalat berjamaah dimasjid: 

1️⃣ Allah akan memberi kemudahan untuk melintasi shirat .

Dalil:

 Allah akan memberikan kemudahan untuk melintasi shirat bagi orang yang shalat ke masjid

عن أبي الدرداء – رضي الله عنه – قال: سمعت رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يقول: (المسجد بيت كل تقي، وتكفل الله لمن كان المسجد بيته بالروح والرحمة، والجواز على الصراط إلى رضوان الله إلى الجنة)

Artinya: Dari Abu Darda ra, saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: ‘Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa. Allah menjamin orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya dengan jaminan ketenangan dan rahmat dan memperoleh jaminan saat melintasi jembatan shirat menuju keridhaan Allah ke sorgaNya.’

2️⃣ Didoakan para malaikat dan diampuni dosa

Dalil:

Keutamaan mengucapkan Aamiin bersamaan imam ketika shalat berjamaah.

Siapa yang mengucapkan aamin dan berbarengan dengan aamin para malaikat maka Allah akan mengampunkan dosa dosa

3️⃣ Diantara pahala shalat berjamaah jaminan Allah untuk tidak mendapat godaan syaiton.

Dalil:

Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّيْطَانَ ذِئْبُ

الْإِنْسَانِ كَذِئْبِ الْغَنَمِ يَأْخُذُ الشَّاةَ الْقَاصِيَةَ وَالنَّاحِيَةَ وَإِيَّاكُمْ وَالشِّعَابَ وَعَلَيْكُمْ

بِالْجَمَاعَةِ وَالْعَامَّةِ

“Sesungguhnya setan itu serigala bagi manusia sebagaimana serigala bagi kambing. Serigala menerkam kambing yang memisahkan diri dari kawanannya dan menyendiri. Janganlah kalian memisahkan diri dari jamaah dan hendaklah kalian bersama Jamaah dan orang terbanyak (dari kalangan orang mukmin).”

 [Hadits riwayat Ahmad di dalam Musnadnya no. 21091]

Maka nabi berkata hindarilah sendirian,  hendaklah kalian terus berjamaah dan berbaur dengan masyarakat dan shalat jamaah dimasjid bagi laki-laki.

Agama ini sesuai dengan fitrah. Yang harus diyakini bahwa rumah lebih baik untuk wanita shalat.

Ada ulama yang berpendapat walaupun mereka shalat dirumah mereka mendapat pahala yang sama. Disini terdapat khilaf diantara para ulama.

Ketaatan terletak apa yang kita lakukan sesuai dengan perintah bukan apa yang benar menurut kita.

Sabda nabi saw yang terbaik bagi wanita adalah shalat dirumah mereka.

Adapun ulama yang bersikap tawasuth (pertengahan), Wanita boleh solat dimasjid dengan memenuhi syarat-syarat.

3 Syarat yang harus dipenuhi seorang wanita ketika shalat di masjid:

1. Menutup aurat dengan sempurna.

2. Tidak memakai minyak wangi

3. Mendapat izin suami

4️⃣ Diantara keutamaan lain dari shalat berjamaah, Nabi mengatakan siapa yang shalat jamaah karenaa allah selama 40 hari dia selalu mendapat takbiratul ihram maka allah akan bebaskan dari neraka dan penyakit nifaq

Dalil:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً


"Seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya dan Shubuh, pasti mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak.” 

(HR. Bukhari, no. 615 dan Muslim, no. 437)


5️⃣.Seorang laki-laki yang terikat hatinya kepada masjid maka Allah akan menaunginya di padang mahsyar.

6️⃣ Allah akan menetapkan pahala bagi merka yang menuju ke masjid. Langkah mereka akan dicatat sebagai pahala. 

Dalil :

Rasulullah bersabda:

Siapa yang pergi ke masjid pada pagi dan petang hari, Allah mempersiapkan jamuan untuknya di surga setiap kali ia pergi atau pulang."(HR. Bukhari dan Muslim).

7️⃣. Keutamaan shaf pertama bagi laki laki dan shaf terakhir bagi wanita.

Dalil (1):

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

خيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا ، وَشَرُّهَا آخِرُهَا ، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا ، وَشَرُّهَا أوَّلُهَا

“Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling depan, dan yang paling jelek adalah yang paling belakang. Sebaik-baik shaf bagi wanita adalah yang paling belakang, dan yang paling jelek adalah yang paling depan.“ (HR. Muslim)

 Dalil (2): 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلاَّ أنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا

"Seandainya manusia mengetahui keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidaklah akan medapatkannya kecuali dengan diundi, niscaya pasti mereka akan mengundinya.“ (HR. Muslim)

 Dalil (3):

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصُّفُوْفِ اْلأُوَلِ

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang shalat di shaf pertama.” (HR. Abu Dawud, shahih

Malaikat bershalawat artinya mendoakan , Allah bershalawat artinya Allah mengampuni dosa-dosa.

Dalil (4):

 “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوْفِ.


‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada di shaff-shaff sebelah kanan.’


Terdapat hikmah yang banyak dalam shalat 5 waktu berjama'ah:


1️⃣. Kita diperintahkan Allah untuk sering kumpul, sehari semalam disuruh berkumpul dalam 5 waktu. Ada kumpul sepekan sekali setiap jumat, kumpul setahun sekali di padang arafah, ada kumpul setahun 2x iedul fitri dan iedul Adha.

2️⃣. Untuk menekan ego masing masing. Termasuk sering kumpul dikajian majelis ilmu ini dapat  menghilangkan praduga-praduga dan dapat membuat suasana menjadi cair. Ada seorang ulama menikah, dihari pertama pernikahannya menyuruh menulis apa yang tidak disukai dari keduanya, dan ini dijadikan rambu rambu didalam rumah tangganya.

3️⃣. Kita diperintahkan Allah untuk menjadi orang yang disiplin terhadap waktu. Disaat orang tidur diikat syaiton dengan 3 ikatan yaitu disaat dia bangun maka lepaslah ikatan pertama, disaat dia berwudhu maka lepaslah ikatan kedua, disaat dia shalat maka lepaslah ikatan ketiga.


Allah mengajarkan orang yang beriman untuk disiplin waktu dan menjadi karakter yang kuat.

Dalil:  Qs. Ash Shaff: 4

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ

 Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Ini adalah karakter seorang mukmin, harus kuat menjadi seorang mukmin.

Penyakit yang sangat luar biasa bagi para penuntut ilmu adalah Taswif .

Taswif adalah menunda nunda waktu dalam mengerjakan sesuatu. 

Apa yang kita mulai harus tanggung jawab untuk diselesaikan.


[Syair] YANG PALING BERJASA - Abu Ya'la Kurnaedi Lc

  *  YANG PALING BERJASA Sehebat apapun Anda. Sekuat apapun Anda. Setinggi apapun jabatan Anda. Setenar apapun Anda. Sekaya apapun Anda. Ing...